Materi dengan tema “Menulis Tanpa Ide” dengan pemateri
Bapak Budiman Hakim Seorang pegiat literasi, yang mengawali karir sebagai
copyweiter di beberapa Advertising yang selanjutnya berhasil membangun agency
sendiri yang bernama MACS909 dan menduduki jabatan sebagai Creative
Advisor.Juga sebagai Story telling terbaru dan menulis tanpa ide.
Diskusi materi Menulis tanpa ide ini dibuka oleh Om Jay dan
dimoderatori oleh bapak Bambang , “Selamat malam teman teman semua, Nama saya
budiman Hakim, biasa dipanggil Om Bud,Orang periklanan manggil saya Om Bud,
Anak anak saya memanggil saya om Bud,
Istri saya manggil saya Om Bud, Bahkan mertua saya juga manggil Om Bud.”
Hahahah perkenalan yang berkesan...begitulah Pak Budiman oop Om Bud mengenalkan
dirinya.Jadi ini juga penegasan bahwa Om Bud lebih senang disapa dengan sebutan
Om Bud.
Bagaimana kita menentukan
sebuah tulisan itu menarik atau tidak?
Mudah Saja! Menurut Om Bud
tulisan yang bagus adalah yang mampu menggugah EMOSI pembacanya. Cara
menilainya cuman dengan 1 pertanyaan: Apakah buku kita mampu membuat pembaca
terbahak bahak.Artinya ketika orang menangis atau tertawa, maka disitulah saat
tulisan kita mampu menggugah EMOSI pembacanya.Jadi kata kuncinya adalah ‘EMOSI’.
Kelihatanya mudah saja
bukan? Sayangnya pelaksanaanya tak semudah itu.Ketika kita ingin menulis
seringkali kita tak memiliki ide, orang-orang banyak yang mengistilahkan
kondisi ini dengan writers block.
Bagaimana mengantisispasi
kondisi Writers Block?
Untuk mengantisipasi hal
ini, ada dua hal yang bisa kita lakukan, yakni:
1.
Memanfaatkan Emosi
Metode ini disebut Om Bud sebagai
metode CERPENTING singkatan dari Cerita Pendek Tidak penting) hahahah. Caranya
sangat sederhana hanya dengan menuliskan semua perubahan emosi dalam kehidupan
kita sehari-hari.Cerpenting adalah metode menuliskan peristiwa peristiwa remeh
yang terjadi di sekeliling kita.Meski ceritanya sepele tapi ternyata kita
tertawaatau terharu dengan kata lain emosi kita terguggah.Perlu dipahami
benar , bahwa ceritanya benar-benar
tidak penting
Seperti apa bentuk cerita
yang tidak penting itu?
Jika kalian menuliskan dilema diajak pacara untuk pindah agama maka itu
cerita penting.Kalo kalian bercerita tentang anak yang terpengaruh temannya
nyoba nyoba narkoba maka itu cerita penting.Lalu bagaimana bentuk cerita tidak
penting itu.?
Cari cerita yang paling remeh tapi membuat kita tertawa , marah, terharu,
pokoknya semua rasa yang menggugah emosi kita. Misalnya yang punya anak kecil
pastinya sering ngakak melihat kelucuan anaknya. Atau lagi naik motor terus
keabisan bensin sementara kita lupa bawa duit gak sempet ke ATM, udah jauh jauh
mendorong motor pas sampai ternyata mesin ATMnya rusak hahahah.Ngeselin kan?
TULISKAN!
Pokoknya pengalaman remeh apapu yang membuat emosi kita tergugah ,TULISKAN!
Menuliskan CERPENTING itu manfaatnya
SANGAT PENTING
Kalimat yang kontras bukan?
Menulis cerpenting memang menuliskan sesuatu yang TIDAK PENTING tapi
manfaatnya SANGAT PENTING.Kenapa?Kalo kita bisa menggugah emosi pembaca dengan
topik yang sangat sepele, apalagi kalo kita menuliskan hal yang SANGAT PENTING.
Jika sudah terbiasa menulis cerpenting maka kita akan selalu mendapat pemicu
untuk menulis. Gunakan menulis hal hal yang tidak penting itu sebagai latihan
menulis yang menyenangkan , dan kita mengalaminya sendiri jadi ngak ada
salahnya kita abadikan. Menulis itu persis ketika kita memasak , supaya tambah
enak tambahkan bumbu-bumbu.
Kerennya CERPENTING
Silahkan baca cerpenting Versi Om Bud berikut apakah menggugah emosi
kalian???
BACA BUKU LOMPAT-LOMPAT
Sedang asyik makan Ifumi di
sebuah resto kecil di Senayan City, tiba-tiba seorang perempuan datang
mengagetkan saya.
“Om Bud. Wah, kok bisa
ketemu di sini kita,” kata Indri. Dia adalah temen saya di industri periklanan.
“Hey, Indri. Pakabar lo?”
tanya saya lalu cipika-cipiki dengannya.
Dengan cuek Indri langsung
bergabung di meja saya lalu berkata, “Om Bud, gue udah baca buku lo yang
judulnya STORYTELLING. Bagus banget! Gue suka.”
“Kok bisa bilang bagus?
Emang lo udah abis bacanya?” tanya saya.
“Belom, sih,” katanya, “Abis
gue bacanya lompat-lompat.”
Saya berhenti menyuap ifumi,
memegang pundaknya lalu berkata, “Lain kali kalo baca buku, lo harus duduk.
Kalo lompat-lompat ya susah nyelesainnya.”
“HAHAHAHAHAHAHAHA….Gila
lo!!!”
Gimana? Sama sekali tidak penting bukan ? tapi Lucu kan ? begitulah
cerpenting mampu menggugah emosi kita, selain itu cerpenting juga bisa menjadi
ide menarik untuk kita membuat konten diyoutube ,posting di FB ataupun di IG.
Inilah Manfaat Luar biasa dari Cerpenting.kalo perlu setiap kali kita tergugah emosinya langsung di tuliskan
,simpan dilabtop dan beri nama “SUMBER IDE” setiap kali kita mencari ide untuk
menulis kita bisa mengambil inspirasi dari ide itu.
2.
Memancing Emosi
Metode yang kedua adalah memancing emosi . Pernah kalian mendengar orang
ngomong”Jangan tunggu kaya lalu baru mau berderma.berdermalah dulu maka in sya
Allah akan menjadi kaya.” Atau kalimat” Jangan
menunggu bahagia lalu baru tersenyum. Tersenyumlah maka kebahagiaan akan datang
padamu." Dan masih banyak lagi motifasi dengan formulasi kalimat kalimat seperti diatas.
Menurut Om bud, sepanjang pengalaman menulis, saya juga menemukan RAHASIA
cara menulis tanpa ide. Dan setelah saya coba tuliskan rahasianya,
ternyata FORMULASInya persis sama dengan formulasi kalimat-kalimat motivasi di
atas, bunyinya seperti ini "JANGAN MENUNGGU IDE DATANG LALU BARU MENULIS. MENULISLAH DULU MAKA
IDE AKAN DATANG PADAMU."
Bagaimana kita menulis kalo
belum ada ide?
Perlu saya tekankan bahwa: IDE ITU GAK BOLEH DITUNGGU. IDE ITU HARUS
DIPANCING.Mancingnya gimana? Coba perhatikan sekeliling kalian?
-
tuliskan
benda-benda yang kita tangkap melalui pancaindera.
-
Kemudian
gabungkan dan susun semua benda tadi menjadi satu kesatuan dalam beberapa
kalimat.
-
Dengan
menuliskan apa yang ditemukan oleh pancaindera, tulisan tersebut akan berfungsi
menjadi pemicu supaya ide datang.
Itulah metode menulis tanpa
ide .Metode ini sudah dipraktekkkan langsung Om Bud dengan temannya Kang Asep
yang juga seorang penulis. Suatu hari Kang Asep mencoba memperaktekkan
metode ini. Kang Asep saat
itu sedang berada di kamarnya dan berniat hendak menulis sesuatu. api sayangnya
Kang Asep idenya lagi mandeg. Kang Asep
duduk di depan laptopnya yang sudah menyala dari tadi tapi masih saja kosong
tanpa satu huruf pun di atasnya. Kang
Asep memandang ke sekeliling kamar dan mengamati benda apa saja yang
terdapat di kamarnya. Setelah itu dia menuliskan benda-benda yang ditemukannya.
Benda-benda tersebut adalah :
1. PRINTER
2. KERTAS
3. DINDING
4. AC
5. JAM
6. LAPTOP
Setelah itu, Asep mulai
mengetik. Dia menyusun kalimat yang menghubungkan semua benda tadi.
Dan beginilah hasilnya :
"PRINTER warna hitam di depanku menungguiku kaku, ditemani
KERTAS-KERTAS kosong yang berserakan di
sekitarnya. Aku lihat DINDING tampak pucat, barangkali kedinginan karena
berjam-jam disembur AC yang begitu angkuh. JAM menunjukkan pukul 2 pagi. Tapi
layar LAPTOPKU masih juga kosong. Dan hingga detik ini, tak satupun ide
bergairah menghampiri."
Asep mengaku belum punya ide untuk
menulis. Tapi dia telah memiliki sebuah tulisan yang sangat bagus. Luar biasa,
kan? Satu
hal yang perlu dicatat bahwa Asep baru memanfaatkan INDERA PENGLIHATAN. Padahal kita masih
mempunyai indera penciuman, pendengaran, pengecapan dan peraba sebagai device
untuk bereksplorasi. Semua yang ditangkap panca indera sangat berpotensi
untuk membuat tulisan pemancing ide.
Misalnya:
kentongan
satpam komplek yang sedang memukul tiang listrik, (pendengaran)
bau Indomie yang sedang dimasak oleh teman
kos-kosan kita, (penciuman)
rasa kopi yang ternyata sudah kadaluwarsa,
(pengecapan)
rasa jijik ketika seekor kecoak berjalan
di atas kaki kita (perabaan)
Masih banyak yang lainnya. Meskipun belom punya
ide. Nyalakanlah laptop kalian. Duduk di depannya. Buka software WORDS. Taruh
jemari kalian di atas tuts seakan-akan kalian sudah mendapat ide untuk ditulis. Intinya adalah biasakan
menulis dulu tanpa perlu menunggu ide datang. Ketika ide sudah terjaring barulah kita
kemas menjadi tulisan yang menarik.
Seperti Kang Asep, Om Bud memandang ke sekelilingnya. Kemudian memilih pilih
6 benda yang tertangkap pancaindera. Kalo bisa pilih 6 benda. Itu jumlah yang ideal.
Kalo kurang takutnya kedikitan. Kalo lebih ntar kita kebingungan sendiri karena
kebanyakan. Dan benda-benda yang dipilih pilih adalah
Sepatu tua
Kasur
kulkas
Pintu
handuk
Pancuran
Tanpa membutuhkan waktu lama, mungkin cuma
beberapa menit, terciptalah tulisan sebagai berikut ini:
Brak! PINTU kamar tidur kudorong dengan
kuat sehingga menimbulkan suara menggelegar. Aku terlalu capek sehingga
langsung kubanting tubuhku di atas KASUR yang empuk. Kepalaku mau pecah rasanya
karena letih.
“Aku benci sama kamu!!!” Tiba-tiba
terdengar suara mengagetkanku..
Aku mencari suara tersebut ternyata
datangnya dari SEPATU TUA yang sedang mojok di sudut kamar, di samping KULKAS.
“Kenapa kok benci?” tanyaku terheran-heran
kok sepatu itu bisa berbicara.
“Sejak kau memiliki sepatu baru, kau tidak
pernah peduli lagi padaku. I hate you!!”
Hah? Sepatu lamaku cemburu dan merasa
dicampakkan. Aduh! Apakah aku sudah gila?
“I HATE YOU!!!!!!”””
Dengan cepat aku berdiri meraih HANDUK
lalu masuk ke kamar mandi. Barangkali guyuran air dingin dari PANCURAN bisa
menyegarkan tubuh dan pikiranku. Bismillah….
Menulis itu Sebuah Proses
Wah keren sekali bukan? Hanya dengan
memanfaatkan alat indra yang kita miliki ide menulis itu datang.
Menulis itu sebuah proses. Menulis bukan
skill yang bisa diperoleh dalam waktu semalam. Jadi kita memang harus berlatih. Berlatih memang
sebuah periode yang membosankan. Itu sebabnya metode ini saya ciptakan supaya
proses latihan jadi menyenangkan. Kita seperti lagi melakukan permainan 6 kata.
Situasinya fun tapi berpotensi menjelma menjadi tulisan yang berkualitas master
piece.
Itulah jejak inspirasi yang kita dapat
dari Om Bud ,dan masih banyak jejeka jejak inpirasi yang ditingglakan dalam
diskusi ini, lahir dari pertanyaan pertanyaan yang juga layak kita pahami
bersama.
Apakah dalam penulisan karya ilmiah, kalimat
harus dalam susunan lengkap (ada SPO)?
Dalam penulisan ilmiah memang diperlukan
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kan tetapi bahasa Indonesia sudah banyak
berkembang.
strategi apa yg harus disiapkan oleh
penulis ?
Ada banyak variasinya. Kita bisa memakai
kalimat aktif, kalimat pasif. Kita bisa memakai simbol atau metafora. Tugas
berat dalam penulisa ilmiah adalah bagaimana pembaca gak bosen. Dan variasi2 di
ataslah caranya.
Pilih dulu topik apa yang harus kita
tulis. Saran saya pilih topik yang paling kita kuasai. Jangan sok pinter
menuliskan fiksi ilmiah padahal kita kurang memahami masalahnya. Pembaca akan
kecewa dan bisa jadi kita dibully habis2an...
Apakah dalam penulisan cerpenting itu ada
ketentuanya..apakah hrs sekian halaman agar bs jd satu buku?Dan apakah 1 buku
cerpenting itu hanya memuat cerita bahagia ,lucu, sedih saja atau blh
bermacam-macam?
Kalo nulis gak usah pedulikan panjangnya
berapa. Tulis dulu aja sampe selesai. Apakah jadinya 1 halaman atau 100
halaman....itu gak masalah. Yang penting apa yang ada di dalam hati kita telah
terekspresikan sepenuhnya.
Banyak. Misalnya kita bisa memakai kutipan
orang lain. Kita bisa memasukkan humor ke salah satu adegan cerita yang sesuai
dengan konteksnya. Dan macam-macam lagi.
Bagaimana mengubah hal remeh yg terjadi
dlm kehidupan sehari-hari menjadi cerita yang menarik?
Kalo cerita remeh tersebut ternyata bisa
bikin kita terharu, sedih atau ngakak, pas kita tuliskan pasti jadinya menarik.
Karena cerita yang bagus adalah yg menggugah emosi. Jadi emosinya udah ada.
Kita tinggal menuliskannya doang.
Menulis itu bukan untuk menyenangkan orang
lain. Menulis itu adalah untuk menyenangkan diri sendiri. Kalo orang ternyata
suka ya anggap aja itu bonus.
Kalau di cerpen ada twist dan di stand up
comedy ada roasting. Dicerpenting apakah sama ?
Itu cuma metode aja. Kalo ternyata kita
menemukan twist yang bagus silakan dipake. Kalo kita merasa itu gak membuat
tulisan kita jadi bagus ya lupakan. Dalam penulisan gak usah dipikirin rumus-rumus.
Karena menulis itu masalah imajinasi. Dan imajinasi itu selalu ngacak tanpa ada
rumusnya.
Bagaiman cara menggugah emosi kalo suasana
hati baxk tgs, apakah perlu menenangkan suasana hati dulu,Memunculkan org baca
smpi ketawa itu apa perlu bakat melawak? Jika punya bahasa datar saja apa bisa
org bikin ketawa?
Tulisan harus disesuaikan dengan karakter
kita. Biasanya kita suka tergugah emosinya padah hal seperti apa? Pokoknya kalo
kita tergugah emosinya ya tuliskan! Soal jadinya lucu, sedih, ngeseli, menghibur,
marah...biarkan aja jadinya seperti apa. Pokoknya emosinya terdapat di
dalamnya.
Untuk buku non fiksi ....apakah menulis
tanpa ide ..ini bisa juga diterapkan secara maksimal.
Bisa dong. Karena menulis tanpa ide itu
kan fungsinya untuk memancing ide.
Karena tema besar harus ada baik buku
fiksi maupun non fiksi, karena tema merupakan gambaran isi buku.Lalu bagaimana
kita merangkai antara ide yang satu dengan ide-ide berikutnya agar benang merahnya tercapai?
Dalam menulis sebuah buku ada tema besar
dengan konfliknya. Namun dalam setiap bab harus ada konflik turunan/konflik
yang lebih kecil namun berintegrasi denga topik besarnya. Itu yang membuat buku
kita bagus karena kaya dimensi.
Saat menuliskan hal2 yg tdk penting
seketika itu atau nunggu pas ada buku catatan atau kita simpan voice di hp atau
bagaimana?
Kalo saya, setiap dapet emotional moment
selalu saya tulis di HP. Di aplikasi Notes Samsung. Nanti kalo udah di rumah
saya pindahin ke laptop dan gabungkan dalam folder 'GUDANG IDE'. Semua saya
kumpulin di sana.
Boleh om Bud di simpulkan Kemauan lebih
powerfull ketimbang ide.
Pointnya bukan keuda2nya. Point adalah
bahwa kita sebagai manusia harus mempunyai creative attitude. Bahwa setiap
hal-hal kecil yg kita tangkap selalu membuat kita terpicu untuk menuliskannya.
apakah Menulis cerpenting itu tetap
memperhatikan kaidah2 penulisan yg ada atau bebas?lalu cerita yg kita tulis
apakah hrs kejadian yg prnh kita alami atau boleh imajinasi kita
#PERCAKAPAN DENGAN CARAKA
Selepas makan siang dan sholat, saya dan
teman2 caraka dan satpam biasa berkumpul di pos satpam. Ga lama berselang
dating salah satu caraka bernama Jemi, lalu saya coba membuka diskusi dengan
dia..
Saya : “Jem..gw nanya jujur ke lo neh..lo
kl dipanggil bu Ety mau ga..kl gw mah ga bakal mau jem..”
Jemi : “loh emang kenape pak fir?..pak fir
kan wakil kepsek masa di panggil kepsek bu Ety ga mau sih...”
Saya : “ sampe kapanpun gw ga akan mw
dipanggil bu Ety…lo catet yee..”sambil nada agak tinggi dan yang lain bingung
liat sikap saya.
Jemi : “ Jangan gitu pak fir…pak fir itu
harus mw dipanggil bu Ety kapan pun…”sambil ngelus pundak saya
Saya : “Mana mau gw dipanggil bu Ety..kan
nama gw Firdaus…masa dipanggil bu Ety…hahaha”
Jemi : “jiaah…dasar wakil sarpras
gelo…”jalan keluar pos satpam sambil ngegerundel
Dalam penulisan kita akan memasuki dua
ruangan. Yang satu ruang imajinasi. Yg lain ruang editing. Yg pertama harus
kita masuki adalah ruang imajinasi. Di sini kita harus berimajinasi
sebebas2nya. Lupakan tata bahasa, lupakan norma dan lupakan nilai2 apapun. Setelah
cerita selesai ditulis barulah kita masuki ruang editing. Di sinilah semua tata
bahasa dan nilai-nilai tadi kita masukkan. Di sinilah hati nurani menjadi
sensor kita.
Saya sedang nulis kisah nyata, bolehkah
disisipkan cerpenting dan memancing emosi
Boleh dong. Salah satu fungsi cerpenting
memang untuk diselipkan di sudut-sudut buku kita. Itu adalah cara memaksa
pembaca untuk membaca sampe habis. Karena cerpenting kan sangat menghibur.
Seperti intermezo lah kira2
Bagaimana cara melatih diksi yg baik agar
enak di baca... Dan mengembangkan sebuah ide / tanpa ide menjadi sebuah buku?
Melatih diksi itu masalah jam terbang.
Harus latian pelan-pelan. Misalnya ada kalimat "Kau baluri lukaku dengan
doa." Itu diksi yang keren, kan? Seharusnya kan membaluri luka dengan
salep. Lalu didoakan supaya sembuh. Jadi kita bisa menggunakan kata yang tidak
biasa dengan menggunaka kata kerja dari subyek yang berbeda,
Pesan Om Bud, Jangan lupa pada masuk ke website thewriters.id ya buat
sarana latihan kalian. Nanti saya respon di ruang komen.
Materinya Luar biasa bukan???
Jadi saat ini tdk ada lagi alasan tdk bisa menulis hahaha
BalasHapusHahahha...betul om Jay...ngak bisa ngeles lagiii
HapusMntap sangat
BalasHapusTrima kasih pa
BalasHapusMantul lengkap sekali bu materinya
BalasHapustrima kasih bunda
Hapustq
BalasHapus