Sekali
lagi...hadza min fadli Rabbi ( Sungguh ini adalah karunia Tuhanku).Berkumpul
dan berkolaborasi dengan orang orang dengan aura positif serta semangat yang
tinggi untuk berbagi, adalah karunia yang luar biasa.PembaTIK (Pembelajaran berbaisis TIK) yang merupakan
giat yang setiap tahunnya di adakan oleh Pusdatin Kemdikbud sejak 2017 sudah
melahirkan 3 orang Duta Rumah belajar 2017, 2018, 2019.
Duta Rumah
Belajar merupakan perpanjangan tangan Pusdatin Kemdikbud agar dapat menyebarkan
praktik baik pembelajaran berbasis TIK khusunya memperkenalkan portal Rumah Belajar.Berselempang
duta tidaklah semudah apa yang kita lihat. Sahabat harus menaklukkan 4 Level
pada program PembaTIK ini.
Level Literasi : Level dimana peserta pembaTIK mengasah
kompetensimelalui literasi baca melalui modul materi yang diberikan melalui LMS
Pustekkom.
Level Implementasi : Level ini , mengajak perserta mengasah
kemampuan untuk bisa membuat dan melakukan hal yang sudah dipelajari dalam
modul
Level Kreasi : Peserta pembaTIK harus mampu mengkreasikan ilmu
yang didapat dalam wujud karya berupa Vidio pembelajaran dan praktik praktik
baik pembelajaran TIK lainnya.
Level Berbagi : Pada level ini,
inilah hakikat pembaTIK sebenarnya bagaimana ilmu yang kita peroleh dapat
bermanfaat bagi orang lain dengan berbagi
Setiap level
dilalui secara daring dan menggunakan sistem gugur pada setiap levelnya, hingga
di level berbagi tersaring menjadi 30 besar dari setiap propinsi. Dan mereka
yang berada di 30 besar ini akan kembali disaring menjadi 5 besar kemudian di
seleksi menjadi duta rumah belajar.
PembaTIK Level 4
2020, Tantangan Kompetensi Luar Biasa!
Bagaimana tidak,
dalam pembaTIK kali ini memberikan ruang bagi para pembaTIK dapat menuangkan
ide gagagsan, dan kreatifitasnya membuat vlog dan vidio pembelajran.Tidak hanya
itu, dalam level 4 kali ini peserta pembaTIK juga dituntut memiliki kreatifitas
dalam menulis. Hal ini di tunjukkan dengan adanya penugasan menuliskan praktik
baik di blog peserta pembaTIK.
Setiap peserta
PembaTIK tahu 2020 akan melalui pengalaman belajar yang menyenangkan, menantang
dan luar biasa. Saya yakin banyak teman-teman sahabat Rumah Belajar akan
belajar hal –hal baru dan keluar dari zona nyaman selama ini, termasuk saya.
Jika dilihat pada
tahap Pra pembelajaran saja, peserta PembaTIK sudah diminta membuat vidio atau
bentuk multimedia atau bentuk infografis untuk menyampaikan Biodatanya.Dan juga
Essay motifasi menjadi Duta Rumah belajar ini benar benar mengajak kita untuk
mengasah kemampuan menulis lebih baik lagi.
Pada tahap
Pembelajaran level 4 2020, lebih keren lagi sahabat sedikit berbeda dengan PembaTIK 2019,Strategi pembekalan berbentuk layanan konsultasi dan pembimbingan terkait materi dan kendala yang dihadapi peserta, dikenal dengan istilah Coaching,Coaching ini akan membantu setiap peserta untuk dapat mengeluarkan potensi terbaiknya agar dapat mencapai tujuan akhir yang maksimal menjadi duta rumah belajar 2020. Level 4 2020 mengasah kompetensi luar biasa bagi peserta ada tugas ngeVlog, Ngeblog
dan tatap muka sosialisasi yang tentunya
semua mengajak kita untuk siap berbagi hal hal yang baik, terutama dalam
praktik baik pemanfaatan rumah belajar dan pembelajaran berbasis TIK lainnya.
Jika tahapan pra
pembelajaran dan pembelajaran tahap 4 dapat dilalui dengan baik, Pasca
pembelajaran akan dipilih 5 besar dari tiap propinsi untuk menjadi Calon Duta
rumah belajar 2020, yang akan mengikuti kegiatan penjurian dengan melakukan
presentasi dihadapan Tim juri. Tim juri pun datang dari berbagai pihak Pusdatin,
Pakar, DRB dan kali ini juga melibatkan Juri dari Dirjen GTK semua ini agar
dapat bersinergi dengan program Guru penggerak.
Menjadi duta
Rumah Belajar 2020 benar benar kan membawa kita menjadi bagian dari
transformasi pendidikan yang akan menghantarkan bangsa besar Bernama Indonesia
ini menjadi bangsa Yang maju, bermartabat dan bertakwa. Sebuah momentum yang
tak akan pernah kita lupakan.
Tertarik menjadi PembaTIK ???
Cek info menarik dan berbagai pelatihan lainnya di halaman ini
Menulis Buku adalah kegiatan yang membutuhkan kefokusan dan displin yang tinggi. Menulis buku apalagi dengan durasi yang singkat 7 hari rasanya mustahil bagi penulis Pemula seperti saya. Tapi pernyataan ini sudah bisa saya patahkan.Saya mengatakan BISAAAA! dan saya sudah membuktikannya.
Sahabat
yang saya banggakan, cerita ini berawal dari dalam grup WA belajar
menulis bersama Om Jay dan kawan kawan, yang sangat memeberikan ruang dan
menjadi wadah bagi saya dan teman teman yang lain yang bergabung dlam grup, menggali potensi dan mengembangkan minat dan belajar
dari banyak pakar ahli yang ada dalam Grup belajar menulis di grup WA gelombang
7.
Belajar tahap demi tahap, mengeksploasi dan elaborasi konsep
dari setiap Narasumber yang dihadirkan hingga akhirnya saya dapat mewujudkannya
menjadi sebuah Aksi Nyata menulis dan melahirkan buku yang berjudul Kelas maya –Membangun Ekosistem E-Learning
di Rumah belajar, yang dengan izin Alllah berhasil lolos evaluasi dan
diterbitkan oleh penerbit Andi. Dan saat ini saya sudah merampungkan menulis 2 buku , 1 sudah diterbitkan penerbit
Mayor(penerbit Andi) Jika sahabat berminat memiliki buku ini bisa klik link ini https://bit.ly/PESANBUKU-EKOJI untuk dapat terhubung dengan penerbit Andi., 1buku dalam tahap menunggu jawaban evaluasi dari penerbit untuk keayakan terbit berharap bisa diterima lagi seperti buku pertama saya,buku ini berjudul Model Pembelajaran - merancang pembelajaran kompetensi abad 21, berkarkater, dan literat di era kenormalan baru. , dan 1 buku saat ini
dalam tahap penulisan dengan Judul Guru Penggerak - Belajar
Merdeka,Merdeka Belajar.
Awalnya saya ikut
bergabung dan menimba ilmu mengikuti setiap rangkaian materi yang disajikan
dalam forum belajar menulis gel 7 di bulan Maret bertepatan dengan pandemik Covid
19.Dimana pandemik rasanya membuat kita membuang waktu dan bingung harus berbuat apa
karena mendadak PJJ.Akhirnya Pandemik ini membawa berkah peningkatan kompetensi
menulis bagi saya dengan bergabung digrup menulis Om jay. Setiap hari kami
berlatih menulis 3 paragraf pertama dari ide ide yang di lemparkan om jay ke
grup gel.7. Awalnya saya berpikir om jay kok ngajak kita menulis dengan tema
tema seperti kucing, siomay, anak bayi, pokoknya apa saja yang dilemparkan
omjay ke grup kita diharapkan bisa merangkai kata hingga minimal 3 paragraf.
Dari hari demi hari makin bertambah pengalaman, hadirnya narasumber narasumber
yang luar biasa menginspirasi membuat semangat untuk menulis semakin besar,
dari yang hanya menulis minimal 3 paragraf, pentigraf, hingga menuangkan resume
materi dalam tulisan di blog, setiap peserta wajib membiuat resumi dan memposting
diblog.Pengalaman yang luar biasa menghantarkan saya bisa melahirkan sebuah
buku pertama.
Malam itu, setelah
kami menerima materi dari Prof.Richardus Eko Indrajit, saat materi berakhir
Prof Eko mengajak sekaligus menantang kami peserta untuk siapa yang mau
berkolaborasi menulis bersama Beliau tapi menulisnya 1 minggu .
Malam itu kami
belum ada yang mengiyakan dalam hati GILAAA menulis seminggu bisakah?
Mana bisa, saya
pemula...mana bisa...saya masih belum percaya dan sama sekali tidak yakin bisa.
Hingga siang hari, dihari berikutnya Om jay
melemparkan sederet tema yang ditawarkan oleh Prof.Eko dan kita diminta
menjawab siapa yang bersedia silahkan copi paste dan tuliskan nama serta nomer
hp. Saya membaca setiap tema wow keren-keren semua, IT semua lagi..., meski
saya Guru TIK rasanya saya belum memiliki potensi untuk menuliskan konsep
konsep tema yang ditawarkan Prof.Eko waktu itu. Dan untuk menjawab tantangan
itu dan untuk membuktikan kemampuan bahwa saya bisa menulis buku saya pun
memberanikan diri menuliskan nama dan nomer Hp saya hingga kami digabungkan
dalam grup menulis bersama Prof.Eko.Dan tergabunglah 21 orang yang waktu itu
bersedia.
Auto bingung wkwkw saya sama sekali belum menemukan ide untuk menulis apa untuk menjawab tantangan ini. Meski saya memilih tema E-Learning 1001 kegalauan menghampiri.Sambil terus berpikir untuk menentukan apa yang akan saya tulis, saya mulai membuka sejumlah referensi, dari youtube prof Eko dan membaca beberapa tulisan tentang e learning di internet.Akhirnya dengan pengalaman sebagai sahabat Rumah Belajar saya menemukan 1 konsep yang akan saya tuangkan dalam tulisan pertama saya ini.Ya...Kelas Maya Rumah belajar menjadi pilihan saya untuk menjawab tantangan ini.Setelah klop dan merasa yakin dengan judul yang pilih. Saya mulai membuat daftar isi yang saya kembangkan dari main map.
Hari pertama
saya menyodorkan main map tentang buku yang saya akan tulis. mainmap ini saya
dapatkan dari belajar menulis bersama bapak narasumber Akbar Zainudin penulis buku man jadda wa jadda ,dari mainmap ini saya tuangkan ke dalam outline yang
hari itu juga disetujui oleh Prof Eko.
Jawaban Prof Eko
waktu itu VERY GOOD.Bisa buat daftar
isinya dan kirim ke saya?
Hari ke 2
berhasil menyerahkan outline (daftar isi) buku yang akan saya tulis.
Hari ketiga , ke
empat dan ke lima,Saya lewati dengan penuh khusyu...FOKUS, dan tanpa buang buang waktu benar benar berada dalam kegilaan menulis hingga sudah mau
tidurpun rasanya otak ini masih berfokus dan berpikir tulisan apa lagi ide
apalagi yang harus ditambahkan. Seminggu benar –benar pikiran , hati dan raga
ini menjadi satu seiring sejalan, tak ingat lagi yang lain, yang diingatan
hanya deadline yang hampir habis dan harus kelar. Ngeri ngeri sedap kalo saya
bilang wkwkwkw, terkadang rasa kantukpun hilang ketika tangan sudah asyik menari-nari di
atas keyboard, membawa perasaan ini seperti sudah ahli sekali merangkai kata
padalah... baru kemarin saya belajar.
AWESOME... mengagumkan pengalamn yang tak akan terlupakan. Ternyata saya bisa membuktikan bahwa saya
bisa menulis buku 1 minggu, dengan editingnya 2 minggu sudah siap disetorkan ke
Prof Eko untuk disempurnakan dan dikirim ke penerbit.Dari 21 peserta yang
tergabung hanya 11 orang yang berhasil menjawab tantangan Berselang 2
minggu kemudian 23 Mei 2020 tibalah waktunya kami mendengarkan hasil evaluasi dan pengumuman tulisan yang Lolos
untuk diterbitkan di penerbit Andi, dan Alhamdulillah 9 orang penulis yang
berkolaborasi dengan Prof.Eko. berhasil diterima tanpa revisi.Termasuk Saya
salah satunya.Luar Biasa. Kepuasan bathin yang tak ternilai harganya...
Pengalaman adalah Inspirasi
menulisku. Itulah yang menjadi ide saya dalam menulis buku. Pengalaman yang
saya lalui, sebagai sahabat Rumah Belajar 2019 memberi saya inspirasi untuk menulis
tentang Kelas Maya rumah belajar,
Pengalaman sebagai Instruktur kurikulum 2013 menginspirasi saya menulis Model Pembelajaran - merancang pembelajaran kompetensi abad 21, berkarkater, merdeka dan literat di era kenormalan baru, saat ini saya sebagai calon pendamping Guru penggerak angkatan
pertama , saya terinspirasi lagi menulis bulu
dengan judul Guru Penggerak -Belajar Merdeka,Merdeka
Belajar
Dan satu hal
semoga bisa menjadi motifasi bagi sahabat semua, ketika kita menulis
dengan niat berbagi akan ada jalan Allah membukakan jalan dan mempertemukan
kita dengan orang orang hebat yang luar bisa menginspirasi dan selalu berbagi.
Hingga satu prinsip yang saya pegang saat ini, Semakin dibagi semakin tak terbatas. Dan benar semakin kita niat
berbagi ada saja ide ide yang muncul dalam pikiran dan hati kita apalagi
ya...apalagi yaa...tadinya apa saja yang kita lihat dan kita alami tidak
terpikir untuk kita bagikan apalagi untuk ditulis dalam bentuk karya tapi
setelah pecah telur Buku pertama terbit semakin memotifasi saya untuk
menghasilkan karya karya yang lainnya. Hadza min fadli rabbi...berkah rasanya
selalu datang
Setelah buku
rampung ditulis kamipun diminta Prof.Eko jika bisa ada 2 atau 3 pengantar atau
testimoni dari orang orang yang dianggap penting. Maka orang pertama yang saya
minta dan hampir semua buku yang terbit di akademi EKOJI ada pengantar dari Om
Jay(Wijaya Kusumah,M.Pd) Guru dan blogger Pendidikan.Ini benar-benar motifasi yang luar biasa, Meminta kesediaan teman juga menjadi tantangan tersendiri namun hal ini tidak terlalu mennjadi hambatan dalam menulis beberapa teman yang saya
minta testimoni dan sekapur sirih untuk buku saya dengan senang hati
menuliskannya.Semangat berbagi ini juga yang mengantarkan saya mendapatkan Apresiasi yang luar biasa.Kata
pengantar dalam buku pertama saya dari bapak
Gogot Suharwoto, kepala Pustekkom 2017-2020. Judul Buku kelas Maya ini saya
posting di FB saya dan tidak disangka berbagai apresiasi dan doa tulus dari
teman teman dan sahabat menjadi semangat yang semakin menggerakkan saya. Hingga
Bapak Gogot juga memberikan apresiasi itu melalui inbox. Ya Allah senangnya tak
terkira, siapa saya , seorang guru yang baru belajar, guru yang masih sangat
minim pengalaman bisa berkolaborasi dengan seorang Prof. Dan mendapatkan
apresiasi dan kata pengantar dari orang yang luar biasa.benar benar Hadza min fadli Rabbi (Sungguh ini karuania Allah).
Hingga kinipun
rasanya seperti mimpi...
Dengan terbitnya buku ini saya mendapat banyak kesempatan untuk berbagi. Menjadi Narasumber digrup menulis bagi teman-teman peserta menulis lainnya berbagi pengalaman dan berharap dapat menjadi motifasi bagi teman-teman yang lain.Serta berbagi pengalaman melalui giat TV Andi dapat sahabat simak dalam rangkain Seminar Digital Mindset bersama Prof.Eko saya bisa menceritakan pengalaman saya menulis buku secara kilat. Tonton disi ya ...
Pesan Saya sahabat, hilangkan keraguan yang ada, hargai potensi kita
sebagai mahluk ciptaan Allah yang sempurna dan memiliki bakatnya masing masing.
Yakinkan dalam diri batu hambatan yang ada dalam diri harus bisa kita pecahkan.
Pesan dari
Prof.Eko Untuk saya” Bu.Eva...Cita cita
itu harus dikejar seperti laskar pelangi”. Saat kalimat ini diucapkan
beliau saya langsung terharu dan benar benar menggerakkan saya untuk lagi dan
lagi mencoba membuktikannya.hingga akhirnya saya pun suka dengan lagu laskar
pelangi hehehe...dan kalimat ini juga semoga bisa memotifasi sahabat
semuanya.