Bersemi Seindah Taman Bunga
Oleh: Eva Hariyati Israel
"Berpikirlah sebelum menerimanya." Kalimat
yang selalu bibi sampaikan padaku, tidak mudah untukku menentukan pilihan
disaat hati bimbang memilih.Dua sosok lelaki yang baik dimataku, teman ataukah
saudara sepupu.
Dia memang tampan, mapan dan bertanggung jawab,
perang batin terus menyerangku namun tetap kupasrahkan kepada Allah sang
pemilik rencana terbaik.Hingga akhirnya pilihanku jatuh padanya demi hubungan
keluarga yang tak terkoyak.
Awal bahtera yang penuh airmata dan doa, kulalui
hari hariku dengan berbagai kejutan persoalan yang mengharu biru, hingga
akhirnya badaipun berlalu, terus kujalani lika- liku hidup dengannya hingga
cinta bersemi seindah taman bunga.
*****
“Ini sudah tiga
paragraph,disertai dengan emotikon jempol, syarat 3 paragraf sudah terpenuhi
tinggal masalah editing disini banyak suhu yang bisa membantu. Twistnya ada, ternyata
kenyataan tak seindah sewaktu perkenalan, betul?” Inilah komentar Ibu Rosiana
untuk keberanianku membuat cerpen tiga paragraf. Narasumber Ibu Rosiana
Febriyanti ini merupakan peserta terbaik belajar menulis di gelombang pertama
dan telah mendapatkan hadiah kejutan dari KSGN. Perempuan ceria yang memiliki
keahlian menulis puisi, kumpulan cerpen, buku cerita anak dan artikel ini, juga
seorang guru di SMAIT AL KAHFI Bogor.
Ibu Rosiana mengulas tentang ilmu
pentigraf, berikut jejak-jejak
inspirasinya.
1.
Pentigraf adalah
akronim dari cerpen tiga paragraf (alinea). Bukan sebarang tiga paragraf yang
datar, melainkan ada kesimpulan di akhirnya, bahkan dibumbui dengan akhir yang
manis atau menyedihkan.
2.
Menurut DR. Tengsoe
Tjahjono, penggagas pentigraf, yang kemudian disebut sebagai Presiden Kampung
Pentigraf Indonesia, cerpen tiga paragraf ini merupakan cerita fiksi.Cerpen
mini yang hanya dibatasi 3 paragraf.
3.
Ciri-cirinya:
1. Panjang tulisan adalah 3 paragraf
2. Satu paragraf hanya memiliki satu gagasan
pokok.
3. Secara teknis penulisan di komputer: satu
paragraf satu kali ENTER.
4.
Sebagai cerpen,
pentigraf memiliki ciri-ciri narasi, yaitu:
1. Alur (ada konfliknya)
2. Tokoh (yang menggerakkan alur)
3. Topik (persoalan yg dialami tokoh)
4. Latar (waktu, tempat, dan suasana)
5.
PROSES KREATIF
Ide bisa diperoleh dari mana saja, terlebih
dari pengalaman pribadi. Ide tersebut tidak dituangkan mentah-mentah seperti
curahan hati atau menulis berita. Ide dikelola menjadi sebuah cerita baru yang
menarik dalam kemasan dan bahasanya. Pentigraf boleh diawali dengan memunculkan
konflik atau solusi atau pengenalan karakter tokoh. Endingnya pun beraneka
macam. Ada yang membahagiakan, ada yang menyedihkan, ada pula yang twist atau
memberikan kejutan
Dialog dalam pentigraf diminimalkan, diubah
dalam bentuk narasi atau deskripsi. Namun, dialog diperlukan juga sebagai bumbu
agar cerita tidak hambar sebagai kejutan tak terduga bagi pembaca.
Yang perlu diperhatikan dalam menulis
pentigraf adalah keringkasan. Anda mungkin bisa berpanjang-panjang kata untuk
menyampaikan sebuah cerita. Namun, dalam flash fiction termasuk pentigraf Anda
mencoba meringkas sebuah cerita ke dalam sebuah kotak kecil yang imut dan
menarik hati. Ibarat Anda harus menuturkan sebuah kejadian ketika pulsa telepon
Anda tinggal beberapa rupiah saja.
6.
STRUKTUR CERITA
Struktur sebuah pentigraf adalah permulaan,
tengah, dan penutup. Setiap bagian ini isilah dengan pembeda. Kisah harus terus
bergerak maju lengkap dengan konfilk dan resolusi.
Paragraf kedua berisi alur, di dalamnya
konflik yang dialami tokohnya. Hanya ada satu kalimat langsung. Dialog lainnya
dinarasikan saja. Paragraf ketiga berupa resolusi atau kesimpulan. Ada twist di
akhir kisah. Ini bumbu rahasia Anda. Di paragraf terakhir buatlah kesimpulan
yang menarik dan berkesan sehingga mudah diingat oleh pembaca. Ada twist atau
kejutan di akhir kisah, inilah bumbu rahasia Anda. Ada kejutan yang tidak
terduga. Hal ini bisa membuat orang ingin membaca lagi dari awal.
Inilah tips dari guru pentigraf saya, Queen
Erni.
7.
Tata Cara Menulis
Dialog yang Benar
1. Penggunaan tanda titik di akhir dialog
Contoh salah : “Aku yakin dia pemenangnya”.
Contoh benar : “Aku yakin dia pemenangnya.”
2. Tanda baca ditempatkan sebelum tanda kutip
di akhir dialog.
Apabila diiringi narasi, maka ketentuannya
seperti ini :
Contoh salah : “Dia memang sangat berbakat.”
menatap Bayu kagum.
Contoh benar : “Dia memang sangat berbakat.”
Menatap Bayu kagum.
*Apa yang membedakannya? Huruf awal narasi.
Yap.*
*Huruf awal narasi harus di dahului oleh
kapital.*
3. Jika narasinya berada di awal, maka
ketentuannya seperti ini :
Contoh salah : Andi tersenyum, “Kamu adalah
sahabat terbaik.”
Contoh benar : Andi tersenyum. “Kamu adalah
sahabat terbaik.”
Perbedaannya apa?
Penggunaan tanda baca. Yup! Yang pertama
kenapa salah? Kan, huruf awal dialognya sudah bener…pake capital? Emang, sih.
Tapi, penulis menggunakan tanda baca(,) yang seharusnya (.)
.
Meteripun berlanjut,..Ibu
Rosiana melemparkan sebuah contoh pentigraf ke grup.
CONTOH PENTIGRAF 1
Kenapa Saya Bertahan Naik Ojek Saat Berangkat
Sekolah?
Ada mobil jemputan sekolah, kenapa saya malah
memilih naik ojek? Pertanyaan itu tidak hanya sekali saya dengar. Bahkan,
beberapa teman dan guru pernah bertanya soal itu kepada saya. Tapi, saya tetap
bergeming. Naik ojek pulang dan pergi ke sekolah adalah pilihan terbaik.
Naik ojek itu tidak harus bangun pagi karena
penumpang yang diantar hanya saya sendiri, tidak harus putar-putar jemput
penumpang lain. Tempat duduk juga lega karena bangku penumpang untuk saya
seorang. Naik ojek juga luwes menerobos kemacetan. Pulang sekolah lebih enak
lagi, saya ditunggui seperti punya sopir pribadi karena saya langganan ojek.
Saya tidak bosan naik ojek, bahkan saya sudah
melakoni naik ojek sejak kelas 1 SD sampai SMP sekarang ini. Asyiknya, ojek
saya tidak mau dibayar dan saya tidak terpikir untuk membayarnya. Sebab, ojek
saya adalah bapak saya sendiri. Dia ojek pangkalan dan saya bangga bisa bersekolah
berkat profesi bapak yang unik dan mulia itu.
Pentigraf tersebut
sangat simple.Kata-katanya mudah dipahami anak-anak. Jelas, itu fiksi alias
sekedar cerita rekaan. Meskipun demikian, anak-anak suka dengan cerita
itu.Lantas, apa rahasianya cerpen tiga paragraf itu disukai? Ada bumbu
rahasianya.
Tengok paragraf
pertama. Yakinkan bahwa bagian itu harus menarik, bikin penasaran sampaikan
problem atau topic. Tengok paragraf kedua. Pada bagian ini sampaikan
argument.Pilih argument yang kuat, tidak klise, dan pakai kalimat
pendek-pendek, karakter tokoh bisa terbaca pada bagian ini.Tengok juga paragraf
ketiga.Pilih kalimat kesimpulan yang berkesan, berusahalah memasukkan twist
hingga pembaca terkesima atau malah tertawa.
Nah, bagaimana cerita
untuk anak SMA/SMK? Ini contoh dari guru pentigraf saya Pak Taufik Sudjana.
LAMPU MERAH JAMBU DUA
Taufiq Sudjana
Lampu merah menghentikan semua kendaraan. Di
simpang empat Jambu Dua, hujan masih belum reda. Tiba di sampingku seorang
bocah basah kuyup menengadahkan tangan.
“Kamu sekolah di mana?” Sambil merogoh saku
jaket, aku tanya bocah yang menghampiriku.
Bocah itu lari seketika bersama sekelompok
orang yang berhamburan. Nampak di antara mereka yang mengacungkan clurit,
samurai, dan ada yang memutar rantai berbandul gir. Apakah ini jawaban
pertanyaanku tadi? Dia bersekolah di jalanan yang mengajarkan kekerasan dan
tawuran.
Buitenzorg, 21 Januari 2020
Singkat bukan? Tapi
endingnya”nendang”. Butuh latihan untuk menulis seperti ini. Kalau untuk orang
dewasa bagaimana? Hemm…saya carika contoh lain ya.
MENEBANG POHON ARA
Siwi Dwi Saputra
"Aku nggak tahu harus bagaimana,
Mbak," katanya terisak. Perempuan cantik itu bercerita tentang
perkawinannya yang sedang diterpa badai. Secara tak sengaja dia mendapati bukti-bukti
suaminya berselingkuh.
Pada suatu ketika, suaminya pamit pergi ke
luar kota untuk urusan dinas. Sebagai istri yang baik dia percaya sepenuhnya.
Sampai akhirnya tiga bulan kemudian, dia mendapati nota pembayaran di sebuah
hotel di kota Y pada tanggal suaminya berkata dinas ke kota X. Dia limbung. Tak
percaya. "Haruskah aku meminta cerai?" tanyanya padaku.
Sebagai orang luar aku hanya bisa memberikan
nasehat yang kuanggap bijak. Kuminta dia bersabar, memperbaiki dulu keadaan dan
tunggu beberapa waktu. Rajin-rajinlah menyiangi, menyirami dan memupuk. Tunggu
apa dia mampu menghasilkan buah. "Jangan tebang dulu pohon aranya!"
Tema perselingkuhan pada hidup perkawinan dewasa ini sungguh
menjadi bayang-bayang menakutkan bagi kelanggengan hidup berumah tangga.Perselingkuhan
selalu berakhir pada kehancuran mahligai suci tersebut. Yang menarik dari
pentigraf ini justru nasihat yang diberikan ‘aku’ kepada tokoh perempuan yang
mengetahui bahwa suaminya telah melakukan perselingkuhan .
“ Jangan tebang dulu pohon aranya!”
Begitu nasihat yang diberikan. Mengapa? ‘Aku’ meminta perempuan itu melakukan
sesuatu, yaitu menyiangi, menyirami, dan memupuk, untuk mengetahui apakah pohon
ara itu bisa berbuah. Ini mungkin merupakan nasihat bijak yang ideal yang tidak
mudah dituruti oleh si perempuan.Dalam kondisi seperti itu pengampunan akan
sangat sulit dilaksanakan.
Oleh karena itu pentigraf ini
sengaja diakhiri dengan pola terbuka. Endingnya diserahkan kepada
pembaca.Beranikah perempuan itu membiarkan pohon ara itu tumbuh, atau malah
menebang dan membakarnya? Pembaca pun diajak memberikan jawaban sesuai dengan
pandangan masing masing. Ending seperti itu menjadi daya pikat lain dari
pentigraf ini. Ibu Rosiana mengakhiri materinya.
Panjang dan laamaa…itulah coki-coki,
apasih? hehehe. Meski panjang dan laamaa semua ulasannya sangat dinikmati,
mahal ilmunya. Deretan pertanyaan yang timbuk akibat lamaya ulasan pentigraf
ini menambah wawasan kami Penulis pemula yang haus akan ilmu menulis.Pertanyaan
dan jawaban Ibu Rosiana yang patut kita ambil saripatinya juga sayang untuk
kita lewatkan.
Lanjut…
Bagaimana kita
membandingkan cerita untuk anak remaja dan dewasa?
Ibu Rosiana menjawab:
Cerita anak
disesuaikan dunia anak, menggunakan bahasa mapun isi yang sederhana sehingga
mudah dipahami dan diimajinasikan anak.karena pada dasarnya anak-anak masih
memiliki pemikiran sederhana.Untuk cerita yang lebih dewasa menggunakan bahasa
yang kompleks. Selain itu, dari segi alur cerita juga mempunyai
perbedaan. .Alur cerita anak lebih sederhana. Biasanya, alur cerita anak
memunculkan konflik yang kecil dan sederhana pula.Misalnya, cerita mengenai
kancil mencuri ketimun. Hal ini juga disesuaikan dengan tingkat pola pemikiran
anak yang masih sederhana sehingga anak mudah memahami inti dari cerita.
Bagaimana strategi
untuk mencari rahasia atau twist?
Ibu Rosiana menjawab:
Setiap penulis memang
biasanya memiliki ciri khasnya sendiri dalam membuat sebuah cerita. Dengan
berlatih lebih bnayak maka Anda akan menemukan cara yang tepat dalam menulis
cerita.Intinya sering seringlah berlatih.
Minimal berapa kalimat
dalam ssetiap paragraf?
Ibu Rosiana menjawab:
Tidak ada batasan
kalimat, patokannya kalimat ringkas, minim dialog, hanya ada patokan jumlah
paragraf harus 3.
Dalam pentigraf,
konflik ada diparagraf keberapa?
Ibu Rosiana menjawab:
Konflik ada di
paragraf kedua. Di sini bisa kita sisipkan satu kalimat langsung saja ya.
Paragraf pertama dan kedua berupa narasi (tanpa dialog)
Berbagai tulisan pentigraf yang ditulis minta untuk dikoreksi.
Terlalu panjang, pangkas paragrafnya, ambil yang penting saja, ganti paragraf
ketiga dengan yang mengejutkan ,ini bisa masuk kecerita motifasi, tapi twistnya
ada dan mengharukan , ini seperti film bisa ditebak endingnya. Begitulah gaya
ibu Rosiana memberikan koreksi dan masukan kepada kami. Nendang banget…Ibu
Rosiana mengakhiri kelas kami dengan pantun,
Ikan mas ikan arwana
Itu Cuma nama nama
ikan
Jangan harap dapat
sepeda
Saya ngak janji apa-apa
Tubuh kita telah lelah
Mungkin sedang minta
haknya
Kalau ada salah kata
Saya mohon maaf ya…
Caakepp...
Mantul buu 😄
BalasHapustrima kasih...salam kenal ibu arifiani
HapusSangat menarik artikelnya
BalasHapusTrima kasih, salam kenal ya
HapusPentigrafnya memang Top, saya acungin jempol, twistnya bikin baper ,he he...
BalasHapusberkunjung ke blog saya ya
etiknurintobantarbolangpemalang.blogspot.com
saya buat tulisan artikel Ketoprak sialan ,kata ibu Rosiana sih twistnya dapat
Trima kasih pa Etik, Salam kenal ya...Materinya penuh inspirasi...
HapusTerima kasih bu,Salam kenal juga ...
HapusTerima kasih bu,Salam kenal juga ...
Hapus