Jumat, 03 April 2020

Frekuensi Jejak Inspirasi II (Pentigraf...Cerpen Tiga Paragraf)



Bersemi Seindah Taman Bunga
Oleh: Eva Hariyati Israel

"Berpikirlah sebelum menerimanya." Kalimat yang selalu bibi sampaikan padaku, tidak mudah untukku menentukan pilihan disaat hati bimbang memilih.Dua sosok lelaki yang baik dimataku, teman ataukah saudara sepupu.

Dia memang tampan, mapan dan bertanggung jawab, perang batin terus menyerangku namun tetap kupasrahkan kepada Allah sang pemilik rencana terbaik.Hingga akhirnya pilihanku jatuh padanya demi hubungan keluarga yang tak terkoyak.

Awal bahtera yang penuh airmata dan doa, kulalui hari hariku dengan berbagai kejutan persoalan yang mengharu biru, hingga akhirnya badaipun berlalu, terus kujalani lika- liku hidup dengannya hingga cinta bersemi seindah taman bunga.

*****

“Ini sudah tiga paragraph,disertai dengan emotikon jempol, syarat 3 paragraf sudah terpenuhi tinggal masalah editing disini banyak suhu yang bisa membantu. Twistnya ada, ternyata kenyataan tak seindah sewaktu perkenalan, betul?” Inilah komentar Ibu Rosiana untuk keberanianku membuat cerpen tiga paragraf. Narasumber Ibu Rosiana Febriyanti ini merupakan peserta terbaik belajar menulis di gelombang pertama dan telah mendapatkan hadiah kejutan dari KSGN. Perempuan ceria yang memiliki keahlian menulis puisi, kumpulan cerpen, buku cerita anak dan artikel ini, juga seorang guru di SMAIT AL KAHFI Bogor.


Ibu Rosiana mengulas tentang ilmu pentigraf, berikut  jejak-jejak inspirasinya.

1.      Pentigraf adalah akronim dari cerpen tiga paragraf (alinea). Bukan sebarang tiga paragraf yang datar, melainkan ada kesimpulan di akhirnya, bahkan dibumbui dengan akhir yang manis atau menyedihkan.

2.      Menurut DR. Tengsoe Tjahjono, penggagas pentigraf, yang kemudian disebut sebagai Presiden Kampung Pentigraf Indonesia, cerpen tiga paragraf ini merupakan cerita fiksi.Cerpen mini yang hanya dibatasi 3 paragraf.

3.       Ciri-cirinya:
1. Panjang tulisan adalah 3 paragraf
2. Satu paragraf hanya memiliki satu gagasan pokok.
3. Secara teknis penulisan di komputer: satu paragraf satu kali ENTER.
4.      Sebagai cerpen, pentigraf memiliki ciri-ciri narasi, yaitu:
1. Alur (ada konfliknya)
2. Tokoh (yang menggerakkan alur)
3. Topik (persoalan yg dialami tokoh)
4. Latar (waktu, tempat, dan suasana)
5.      PROSES KREATIF
Ide bisa diperoleh dari mana saja, terlebih dari pengalaman pribadi. Ide tersebut tidak dituangkan mentah-mentah seperti curahan hati atau menulis berita. Ide dikelola menjadi sebuah cerita baru yang menarik dalam kemasan dan bahasanya. Pentigraf boleh diawali dengan memunculkan konflik atau solusi atau pengenalan karakter tokoh. Endingnya pun beraneka macam. Ada yang membahagiakan, ada yang menyedihkan, ada pula yang twist atau memberikan kejutan

Dialog dalam pentigraf diminimalkan, diubah dalam bentuk narasi atau deskripsi. Namun, dialog diperlukan juga sebagai bumbu agar cerita tidak hambar sebagai kejutan tak terduga bagi pembaca.

Yang perlu diperhatikan dalam menulis pentigraf adalah keringkasan. Anda mungkin bisa berpanjang-panjang kata untuk menyampaikan sebuah cerita. Namun, dalam flash fiction termasuk pentigraf Anda mencoba meringkas sebuah cerita ke dalam sebuah kotak kecil yang imut dan menarik hati. Ibarat Anda harus menuturkan sebuah kejadian ketika pulsa telepon Anda tinggal beberapa rupiah saja.

6.      STRUKTUR CERITA
Struktur sebuah pentigraf adalah permulaan, tengah, dan penutup. Setiap bagian ini isilah dengan pembeda. Kisah harus terus bergerak maju lengkap dengan konfilk dan resolusi.
Paragraf kedua berisi alur, di dalamnya konflik yang dialami tokohnya. Hanya ada satu kalimat langsung. Dialog lainnya dinarasikan saja. Paragraf ketiga berupa resolusi atau kesimpulan. Ada twist di akhir kisah. Ini bumbu rahasia Anda. Di paragraf terakhir buatlah kesimpulan yang menarik dan berkesan sehingga mudah diingat oleh pembaca. Ada twist atau kejutan di akhir kisah, inilah bumbu rahasia Anda. Ada kejutan yang tidak terduga. Hal ini bisa membuat orang ingin membaca lagi dari awal.

Inilah tips dari guru pentigraf saya, Queen Erni.


7.      Tata Cara Menulis Dialog yang Benar
1. Penggunaan tanda titik di akhir dialog

Contoh salah : “Aku yakin dia pemenangnya”.

Contoh benar : “Aku yakin dia pemenangnya.”

2. Tanda baca ditempatkan sebelum tanda kutip di akhir dialog.

Apabila diiringi narasi, maka ketentuannya seperti ini :

Contoh salah : “Dia memang sangat berbakat.” menatap Bayu kagum.

Contoh benar : “Dia memang sangat berbakat.” Menatap Bayu kagum.

*Apa yang membedakannya? Huruf awal narasi. Yap.*

*Huruf awal narasi harus di dahului oleh kapital.*

3. Jika narasinya berada di awal, maka ketentuannya seperti ini :

Contoh salah : Andi tersenyum, “Kamu adalah sahabat terbaik.”

Contoh benar : Andi tersenyum. “Kamu adalah sahabat terbaik.”
Perbedaannya apa? 

Penggunaan tanda baca. Yup! Yang pertama kenapa salah? Kan, huruf awal dialognya sudah bener…pake capital? Emang, sih. Tapi, penulis menggunakan tanda baca(,) yang seharusnya (.)

.
Meteripun berlanjut,..Ibu Rosiana melemparkan sebuah contoh pentigraf ke grup.

CONTOH PENTIGRAF 1

Kenapa Saya Bertahan Naik Ojek Saat Berangkat Sekolah?

Ada mobil jemputan sekolah, kenapa saya malah memilih naik ojek? Pertanyaan itu tidak hanya sekali saya dengar. Bahkan, beberapa teman dan guru pernah bertanya soal itu kepada saya. Tapi, saya tetap bergeming. Naik ojek pulang dan pergi ke sekolah adalah pilihan terbaik.

Naik ojek itu tidak harus bangun pagi karena penumpang yang diantar hanya saya sendiri, tidak harus putar-putar jemput penumpang lain. Tempat duduk juga lega karena bangku penumpang untuk saya seorang. Naik ojek juga luwes menerobos kemacetan. Pulang sekolah lebih enak lagi, saya ditunggui seperti punya sopir pribadi karena saya langganan ojek.

Saya tidak bosan naik ojek, bahkan saya sudah melakoni naik ojek sejak kelas 1 SD sampai SMP sekarang ini. Asyiknya, ojek saya tidak mau dibayar dan saya tidak terpikir untuk membayarnya. Sebab, ojek saya adalah bapak saya sendiri. Dia ojek pangkalan dan saya bangga bisa bersekolah berkat profesi bapak yang unik dan mulia itu.


Pentigraf tersebut sangat simple.Kata-katanya mudah dipahami anak-anak. Jelas, itu fiksi alias sekedar cerita rekaan. Meskipun demikian, anak-anak suka dengan cerita itu.Lantas, apa rahasianya cerpen tiga paragraf itu disukai? Ada bumbu rahasianya.

Tengok paragraf pertama. Yakinkan bahwa bagian itu harus menarik, bikin penasaran sampaikan problem atau topic. Tengok paragraf kedua. Pada bagian ini sampaikan argument.Pilih argument yang kuat, tidak klise, dan pakai kalimat pendek-pendek, karakter tokoh bisa terbaca pada bagian ini.Tengok juga paragraf ketiga.Pilih kalimat kesimpulan yang berkesan, berusahalah memasukkan twist hingga pembaca terkesima atau malah tertawa.

Nah, bagaimana cerita untuk anak SMA/SMK? Ini contoh dari guru pentigraf saya Pak Taufik Sudjana.

LAMPU MERAH JAMBU DUA
Taufiq Sudjana

Lampu merah menghentikan semua kendaraan. Di simpang empat Jambu Dua, hujan masih belum reda. Tiba di sampingku seorang bocah basah kuyup menengadahkan tangan.

“Kamu sekolah di mana?” Sambil merogoh saku jaket, aku tanya bocah yang menghampiriku.

Bocah itu lari seketika bersama sekelompok orang yang berhamburan. Nampak di antara mereka yang mengacungkan clurit, samurai, dan ada yang memutar rantai berbandul gir. Apakah ini jawaban pertanyaanku tadi? Dia bersekolah di jalanan yang mengajarkan kekerasan dan tawuran.

Buitenzorg, 21 Januari 2020

Singkat bukan? Tapi endingnya”nendang”. Butuh latihan untuk menulis seperti ini. Kalau untuk orang dewasa bagaimana? Hemm…saya carika contoh lain ya.

MENEBANG POHON ARA
Siwi Dwi Saputra

"Aku nggak tahu harus bagaimana, Mbak," katanya terisak. Perempuan cantik itu bercerita tentang perkawinannya yang sedang diterpa badai. Secara tak sengaja dia mendapati bukti-bukti suaminya berselingkuh.

Pada suatu ketika, suaminya pamit pergi ke luar kota untuk urusan dinas. Sebagai istri yang baik dia percaya sepenuhnya. Sampai akhirnya tiga bulan kemudian, dia mendapati nota pembayaran di sebuah hotel di kota Y pada tanggal suaminya berkata dinas ke kota X. Dia limbung. Tak percaya. "Haruskah aku meminta cerai?" tanyanya padaku.

Sebagai orang luar aku hanya bisa memberikan nasehat yang kuanggap bijak. Kuminta dia bersabar, memperbaiki dulu keadaan dan tunggu beberapa waktu. Rajin-rajinlah menyiangi, menyirami dan memupuk. Tunggu apa dia mampu menghasilkan buah. "Jangan tebang dulu pohon aranya!"

Tema perselingkuhan pada hidup perkawinan dewasa ini sungguh menjadi bayang-bayang menakutkan bagi kelanggengan hidup berumah tangga.Perselingkuhan selalu berakhir pada kehancuran mahligai suci tersebut. Yang menarik dari pentigraf ini justru nasihat yang diberikan ‘aku’ kepada tokoh perempuan yang mengetahui bahwa suaminya telah melakukan perselingkuhan .
            “ Jangan tebang dulu pohon aranya!” Begitu nasihat yang diberikan. Mengapa? ‘Aku’ meminta perempuan itu melakukan sesuatu, yaitu menyiangi, menyirami, dan memupuk, untuk mengetahui apakah pohon ara itu bisa berbuah. Ini mungkin merupakan nasihat bijak yang ideal yang tidak mudah dituruti oleh si perempuan.Dalam kondisi seperti itu pengampunan akan sangat sulit dilaksanakan.
            Oleh karena itu pentigraf ini sengaja diakhiri dengan pola terbuka. Endingnya diserahkan kepada pembaca.Beranikah perempuan itu membiarkan pohon ara itu tumbuh, atau malah menebang dan membakarnya? Pembaca pun diajak memberikan jawaban sesuai dengan pandangan masing masing. Ending seperti itu menjadi daya pikat lain dari pentigraf ini. Ibu Rosiana mengakhiri materinya.

            Panjang dan laamaa…itulah coki-coki, apasih? hehehe. Meski panjang dan laamaa semua ulasannya sangat dinikmati, mahal ilmunya. Deretan pertanyaan yang timbuk akibat lamaya ulasan pentigraf ini menambah wawasan kami Penulis pemula yang haus akan ilmu menulis.Pertanyaan dan jawaban Ibu Rosiana yang patut kita ambil saripatinya juga sayang untuk kita lewatkan.

 Lanjut…

Bagaimana kita membandingkan cerita untuk anak remaja dan dewasa?

Ibu Rosiana menjawab:
Cerita anak disesuaikan dunia anak, menggunakan bahasa mapun isi yang sederhana sehingga mudah dipahami dan diimajinasikan anak.karena pada dasarnya anak-anak masih memiliki pemikiran sederhana.Untuk cerita yang lebih dewasa menggunakan bahasa yang kompleks. Selain itu, dari segi alur cerita juga mempunyai perbedaan. .Alur cerita anak lebih sederhana. Biasanya, alur cerita anak memunculkan konflik yang kecil dan sederhana pula.Misalnya, cerita mengenai kancil mencuri ketimun. Hal ini juga disesuaikan dengan tingkat pola pemikiran anak yang masih sederhana sehingga anak mudah memahami inti dari cerita.


Bagaimana strategi untuk mencari rahasia atau twist?

Ibu Rosiana menjawab:
Setiap penulis memang biasanya memiliki ciri khasnya sendiri dalam membuat sebuah cerita. Dengan berlatih lebih bnayak maka Anda akan menemukan cara yang tepat dalam menulis cerita.Intinya sering seringlah berlatih.

Minimal berapa kalimat dalam ssetiap paragraf?

Ibu Rosiana menjawab:
Tidak ada batasan kalimat, patokannya kalimat ringkas, minim dialog, hanya ada patokan jumlah paragraf harus 3.

Dalam pentigraf, konflik ada diparagraf keberapa?

Ibu Rosiana menjawab:
Konflik ada di paragraf kedua. Di sini bisa kita sisipkan satu kalimat langsung saja ya. Paragraf pertama dan kedua berupa narasi (tanpa dialog)


Berbagai tulisan pentigraf yang ditulis minta untuk dikoreksi. Terlalu panjang, pangkas paragrafnya, ambil yang penting saja, ganti paragraf ketiga dengan yang mengejutkan ,ini bisa masuk kecerita motifasi, tapi twistnya ada dan mengharukan , ini seperti film bisa ditebak endingnya. Begitulah gaya ibu Rosiana memberikan koreksi dan masukan kepada kami. Nendang banget…Ibu Rosiana mengakhiri kelas kami dengan pantun,

Ikan mas ikan arwana
Itu Cuma nama nama ikan
Jangan harap dapat sepeda
Saya ngak janji apa-apa

Tubuh kita telah lelah
Mungkin sedang minta haknya
Kalau ada salah kata
Saya mohon maaf ya…

Caakepp...

 



8 komentar:

  1. Balasan
    1. trima kasih...salam kenal ibu arifiani

      Hapus
  2. Sangat menarik artikelnya

    BalasHapus
  3. Pentigrafnya memang Top, saya acungin jempol, twistnya bikin baper ,he he...

    berkunjung ke blog saya ya
    etiknurintobantarbolangpemalang.blogspot.com

    saya buat tulisan artikel Ketoprak sialan ,kata ibu Rosiana sih twistnya dapat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trima kasih pa Etik, Salam kenal ya...Materinya penuh inspirasi...

      Hapus
    2. Terima kasih bu,Salam kenal juga ...

      Hapus
    3. Terima kasih bu,Salam kenal juga ...

      Hapus

POSTINGAN LAINNYA