Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd, SMP N 1 Wonosari, Gunungkidul,
DIY, Indonesia. Lahir di Sleman, 20 Nopember 1976 dari pasangan Bapak Giyono SW
dan Ibu Waginem. Masa kecil tinggal di Ngawen, Trihanggo, Gamping, Sleman,
Yogyakarta.
Pendidikan S1 di Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun
1995 – 2002 pada Fakultas FMIPA jurusan Pendidikan Fisika. Melanjutkan S2 di
Program Pascasarjana UNY jurusan Teknologi Pembelajaran dari tahun 2003-2006.Pak
Sigit menjalani keseharian sebagai
pengajar di SMP Negeri 1 Wonosari Kabupaten Gunungkidul, mengampu mata
pelajaran IPA.
Aktifitas lainnya yang telah dan sedang dilakukan adalah :
1.
Sekretaris Komunitas Rumah Belajar Kemdiknas 2012 – sekarang
2.
Sekretaris MGMP TIK Kabupaten Gunungkidul Tahun 2006-2009
3. Ketua II
MGMP TIK Kabupaten Gunungkidul 2009 – 2012
4. Anggota
Litbang MGMP IPA Kabupaten Gunungkidul 2012-2015
5. Ketua II
MGMP IPA Kabupaten Gunungkidul 2015-2017
6. Ketua
MGMP SMP Kabupaten Gunungkidul 2017 –
sekarang
6. TIM
Pengembang TIK Kabupaten Gunungkidul 2009- sekarang
7. TIM
Pengembang TIK Propinsi DIY 2009 – sekarang
8. Trainer
Pelatihan Blog, Pelatihan Multimedia Pembelajaran di BTKP Propinsi DIY
9. Trainer
ICT di MGMP IPA dan TIK Kabupaten Gunungkidul
Prestasi
lomba yang telah diraih :
1. Finalis
National Inovatif Teacher Comptetition tingkat Nasional tahun 2009
2. Finalis
Inovasi Pembelajaran SMP Tingkat Nasional tahun 2009
3. Juara 3
Website SMP Tingkat Propinsi DIY 2010
4. Juara 1
Website SMP tingkat Propinsi DIY 2011
5. Finalis
Lomba Media Pembelajaran KI Hajar Award tingkat Nasional Tahun 2012
6. Juara 1
FIG guru SMP Tingkat Propinsi DIY Tahun 2013
7. Finalis
FIG guru SMP Tingkat Nasional Tahun 2013
8. Juara 2
Guru Berprestasi tingkat Kabupaten Gunungkidul tahun 2013
9. Finalis
Lomba Mobile Edukasi tingkat Nasional tahun 2014
10. Finalis
Lomba Mobile Edukasi tingkat Nasional tahun 2015
11. Juara 1
Guru SMP Berprestasi Tingkat Kabupaten Gunungkidul tahun 2015
12. Juara 1
Guru SMP Berprestasi Tingkat Propinsi DIY Tahun 2015
13. Juara 1
Guru SMP Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2015
14. Penerima
Anugrah Gubernur DIY tahun 2015 atas prastasi sebagai Juara 1 Gupres TK
Nasional.
15. Penerima
SatyaLencara Bidang Pendidikan dari Presiden RI tahun 2016 atas prestasi
sebagai juara 1 guru berprestasi Tingkat Nasional tahun 2015.
16. Sebagai
Salah Satu Peserta Terbaik Literasi Tingkat Nasional 2017.
17. Duta
Rumah Belajar Tk Nasional Th 2018 dan Duta Rumah Belajar Terinovatif Th 2018.
18. Penerima
Anugrah Gubenur DIY tahun 2018 atas prestasi sebagai Duta Rumah Belajar
Terinovatif Thn 2018.
Alhamdulillah kali ini kita diberi kesempatan
untuk memperoleh sharing pengalaman
berharga dari seorang guru berprestasi dan Duta Rumah Belajar kemdikbud .
Pak Sigit akan berbagai pengalaman berkaitan dengan
keberhasilan saya dalam menjadi juara 1 guru berprestasi smp tingkat nasional
tahun 2015 maupun sebagai duta rumah belajar tahun 2018. dan prestasi yang lain
yang semoga bisa menjadi profokator bagi kita untu bisa mencapai hal tersebut.
Sesuai dengan judul yang disampaikan oleh omjay untuk "Guru
Menulis dan Berprestasi" saya sebenarnya malu dengan teman-teman di group
ini yang sebagian besar sudah menulis dan diterbitkan dalam bentuk buku ber
isbn.... saya baru satu kali membuat buku itupun harus saya buat sama istri
selama 9 tahun baru bisa jadi 1 buku kumpulan cerpen.... yang dengan judul
"aku ingin menghitung rembulan" pada tahun 2017 berhasil menjadi
salah satu desiminator terbaik literasi smp tingkat nasional. "betapa
sulitnya saya membuat karya"
Namun itu sisi sebagai penulis buku saya susah. Mhn maaf
ya.... namun di sisi lain saya sering membuat coretan artikel, berita dan juga
tutorial yang lumayan banyak yang saya upload di web saya yaitu di ciget.info
maupun di inobel.id, bisa dikatakan saya satu madzab dengan omjay guru yang
senang menulis di blog.
Hampir DO Saat S1 Hingga Berhasil Menjadi Duta Rumah Belajar Terinovatif 2018
Hal pertama yang ingin saya sharingkan pada teman-teman di
Group WA ini adalah tentang bagaimana saya bisa meraih juara 1 Guru berprestasi
tingkat Nasional pada Tahun 2015.Untuk mencapai kejuaran tersebut saya
sebenarnya mulai menyiapkan diri sejak awal saya bekerja di SMP Negeri 1
Wonosari. Tepatnya pada saat itu saya masih CPNS diminta untuk mengikuti
kegiatan seleksi simposium tingkat Propinsi
DIY tahun 2006. Saya melihat ada peluang yang saya rekam dari
senior-senior saya saat pelaksanaan simposium tersebut yaitu banyak dari
peserta simposium yang ahli dalam penelitian namun belum banyak yang menguasai
TIK, sedangkan teman-teman yang menguasai TIK banyak yang tidak mau melakukan
penelitian bahkan malas menulis laporan.
Simposium pada waktu itu diikuti oleh semua ketua MGMP SMP
maupun pengurus hampir semua bidang study yang ada di propinsi DIY dan setiap
Kabupaten wajib untuk mengirimkan peserta dalam kegiatan tersebut. Itu sebagai
sebuah tantangan dan peluang bagi saya untuk mempromosikan diri kepada para
senior, hal tersebut dikarenakan saya pada tahun 2006 sudah menyelesaikan S2
untuk jurusan Teknologi Pembelajaran (walaupun harus kuliah 11 tahun karena S1
hampir DO 7 tahun ditambah langsung S2 3,3 tahun itulah senjata yang handal
bagi saya)
Jadi untuk
keberhasilan awal yang saya rasakan adalah:
1. Pendidikan amat penting bagi kita saat akan
terjun ke dunia kerja ( saya sudah diberi senjata yang tajam oleh orang tua),
2. Pemilihan
jurusan S2 yang tidak linier bagi saya pada saat itu karena pingin punya
keahlian yang belum banyak dimiliki oleh teman-teman di dunia pendidikan pada
saat itu.
Dari simposium tersebut saya mulai diminta untuk mengajar
Powerpoint, flash, blog, dan lain-lain dari sekolah-sekolah di wilayah kabapaten gunungkidul, lintas
mgmp, dan juga diminta untuk menjadi trainer kegiatan di tingkat kabupaten
maupun tingkat propinsi. Kemudian ajang lomba mulai saya jajaki, kegagalan
setiap mengirimkan karya, dan proposal berkali-kali. Namun pantang menyerah
terus mencari informasi lomba lewat web maupun blog tentang info lomba. jangan
tunggu informasi dari dinas karena pasti akan terlambat... kegagalan-kegagalan
yang ada di depan mata saat lomba, bahkan karya terbaik yang saya buatpun masih
kalah.... dalam lomba padalah pada saat itu karya yang saya buat lebih baik
dari karya peserta lomba lain? "Inilah masalah baru bagi pemain
lomba"
Oleh karena itu saya riset kenapa selalu kalah... saya
renungkan akhirnya mulai tahun 2009 saya sudah mulai mencicipi hasil kejuaran
dari tingkat kabupaten, regional, maupun propinsi, namun di tingkat nasional
saya selalu kalah dalam 6 kali berhasil menjadi finasil lomba tingkat nasional
apa sih yang menyebabkannya"??????????"
Saat kita benar-benar
ingin mengikuti lomba tingkat nasional maka kita harus melakukan:
1.
Mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya karya
yang akan kita ikut lombkan (kecuali masih tahap awal karena hanya ingin
mencoba berhasil/tidak ya gagal/tidak)
2.
Karya yang kita ikutkan dalam lomba bukan karya
yang instan artinya karya yang kita buat tidak maksimal karena hanya membuat
karya saat akan ada lomba, namun siapkanlah karya yang dibuat itu jauh hari
bahkan mungkin 1 tahun pengerjaan yang di dalamnya ada jiwa dan ruh kita,
semangat kita.
3.
Jika kita lolos ke nasional perlu di lihat
kembali apasih yang akan dinilai saat kita mengikuti lomba tersebut, apakah
karyanya ataukah presentasinya (hal ini sangat penting saat kita mengikuti
suatu lomba)
4.
Siapkan diri, pribadi, mental dan juga fokus
pada lomba,
5.
Saat presentasi lomba fokus pada materi yang
akan kita sampaikan, jangan sampai keluar dan menyimpang dari presentasi yang
kita siapkan karena akan banyak memakan waktu.
Kegagalan-kegagalan di awal saya ikut lomba di tingkat
nasional karena pada saat pemaparan saya dulu sering melakukan presentasi yang
keluar jalur bukan pada pokok media atau penelitian yang saya buat misalnya(
siapa saya, prestasi apa yang saya miliki, membanggakan organisasi, sekolah,
maupun yang lainnya sehingga keluar jalur dari presentasi yang seharusnya saya
harus fokus pada media yang saya presentasikan) itu penting sekali karena saya
pernah gagal di ajang inobel tahun 2009 saat itu saya kehabisan waktu karena
hanya menceritakan siapa saya, dan lain-lain yang akhirnya harusnya dari
teman-teman peserta pada saat itu menilai saya bisa masuk 3 besar ternyata
tidak masuk ...... pengalaman pahit...
Teman-teman yang luar biasa di group ini ada yang juara
inobel, ada yang juara lkg, ada yang juara bidang lain tentu juga merasakan apa
yang pernah saya rasakan... lomba itu pasti hasilnya gagal atau juara. kalau
gagal maka kita harus melakukan evaluasi. kalau menang jangan jumawa karena
suatu saat bisa juga kita akan kalah ketika tidak bisa kontrol diri
"AKU-nya muncul" sehingga saat presentasi di lomba lain bisa kalah
dengan orang lain. Maka saran saya pada teman-teman di group ini dan tentu buat
saya sendiri mari kita terus belajar-belajar-dan belajar, belajar dimana saja,
kapan saja dengan siapa saja" (seperti slogan Rumah Belajar) ya.
Hal yang saya tuliskan diatas adalah pengalaman saya saat
mengikuti lomba-lomba yang selalu gagal .... kemudian bagaimana saya bisa jadi
juara guru berprestasi tingkat nasional tahun 2015, apa yang saya lakukan
dan apa yang saya persiapkan....
Gambar. Penyerahan hadiah sebagai Juara 1 Guru Berprestasi
Tingkat Nasional SMP Tahun 2015 oleh Bapak Menteri Pendidikan Nasional Bapak
Anies Baswedan.
Cari Pedoman Pemilihan Guru Berprestasi pada tahun
penyelenggaraan dilaksanakan jika belum keluar pedomannya dapat menggunakan
pedoman pada tahun sebelumnya.
1.
Cermati isi dari pedoman tersebut berkaitan
dengan proses penilaian dari tingkat Kabupaten,Tingkat propinsi, dan tingkat
Nasional.
2.
Buat portofolio 8 tahun terakhir sesuai dengan
ketentuan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi.[ kumpulkan semua karya
bapak ibu guru yang sudah dibuat selama 8 tahun terakhir, untuk bukti fisik
berupa Surat tugas, piagam, dll, diligalisir oleh atasan langsung].Untuk tahun
2015 syarat portofolio kita adalah 8 tahun. itu hal yang menantang bagi peserta
gupres maka penting untuk mengarsipkan semua kegiatan yang pernah kita lakukan
dari tahun ke tahun ( alhamdulillah karena pengalaman tahun 2006 tersebut saya
masih memiliki semua arsip yang dibutuhkan untuk mengikuti gupres, seperti
undangan, catatan singkat/ laporan singkat setiap kegiatan yang saya ikuti,
foto, video dan dokumentasi, piagam dan sertifikat yang lain selama 8 tahun
tersebut hampir semuanya lengkap sehingga memudahkan untuk menyusun portofolio
tersebut).
3.
Persiapkan naskah inovatif dan sesuaikan cara
penulisannya sesuai dengan kaidah penulisan masing-masing karya. Tampilkan
karya inovasi terbaik yang bapak/ ibu guru miliki. an selalu memperhatikan dari
buku pedoman pemilihan guru berprestasi tingkat nasional.[ karya bisa berupa
PTK, best practice, maupun penelitian yang lainnya seperti penelitian
eksperimen, penelitian R&D, dll] jangan lupa buat presentasinya menggunakan
Ms Powerpoint atau yang lainnya.
4.
Buat makalah evaluasi diri mengapa saya layak
sebagai guru berprestasi dengan tema dan tata penulisan sesuai dengan ketentuan
pedoman guru berprestasi. [ jika dalam pedoman tidak ada makalah evaluasi diri
maka makalah ini tidak perlu dibuat]
5.
Persiapkan video pembelajaran untuk satu tatap
muka yang mencerminkan proses pembelajaran yang benar sesuai dengan rpp yang
kita buat. [ syarat yang maju ke tingkat nasional]
Tahapan-tahapan
seleksi guru berprestasi dari tingkat kabupaten sampai nasional yaitu:
Kegiatan penilaian di masing-masing jenjang seperti yang
sudah saya ikuti pada tahun 2015 meliputi:
Lomba Guru Berprestasi tingkat Kabupaten Gunungkidul:
1. Test tertulis meliputi Kompetensi
Pedagogik dan Kompetensi Profesional
2. Test Wawancara meliputi Kompetensi
Pedagogik, Kompetensi Prefesional, Kompetensi Sosial,
an Kompetensi Kepribadian.
3. Presentasi dan wawancara Karya Tulis
Ilmiah.
Lomba Guru Berprestasi Tingkat Propinsi DIY
1.
Test tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik,
Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional
2.
Test wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi
Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional
3.
Psikotest
4.
Presentasi dan wawancara Karya Tulis Ilmiah.
Lomba Guru Berprestasi Tingkat Nasional
1. Test tertulis
meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan
Kompetensi Profesional
2. Test wawancara
meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan
Kompetensi Profesional
3. Psikotest
4. Presentasi dan
wawancara Karya Tulis Ilmiah.
oh iya
teman-teman jika ingin melihat komponen portofolio yang saya gunakan untuk
lomba gupres tahun 2015 dapat dilihat di web saya : Contoh Portofolio Gupres: http://ciget.info/wp-content/uploads/2016/04/3.pdf
Keren dan luar Bisa buka.Biar makin seru ikuti jejak
pertanyaan teman teman dalam grup diskusi :
pertanyaan 1,
Apa yg dirasakan
bapak pada saat gagal dlm lomba juga saya sudah alami. Akan tetapi apabila
motivasi dalam diri kita selalu dipacu
maka kita akan mendapatkan namanya juara. Kuncinya adalah belajar, belajar dan
belajar terus. Apa saja yg dinilai pada saat presentasi karya kita pak?
1. yang paling utama yang dinilai saat presentasi adalah
penguasaan pada karya kita itu sendiri adalah nilai yang utama, kebanyakan kita
gagal saat presentasi karena kita kurang menguasari karya kita secara detail
baik dalam file presentasinya maupuan laporan yang kita buat. (hal ini bisa
terjadi dikarenakan kita merasa bahwa kita sudah menguasai karya yang kita buat
sendiri tanpa di baca ulang, tanpa dipahami ulang) maka saat akan presentasi
jauh hari saya sudah membaca berulang-ulang dan juga mencoba mempresentasikan
secara tepat dan durasi waktu yang kita butuhkan kita mempraktekkan juga
presentasi yang akan kita lakukan secara berulang ulang untuk menghindari noise
"gangguan" baik dari diri sendiri misal nerves dan kurang siap, mapun
dari alat yang kita gunakan untuk presentasi seperti file error, laptop
bermasalah, listrik mati dll"),
2. Perlu
memperhatikan pertanyaan yang di ajukan oleh juri kita jawab dengan baik jika
kita sudah siap.
Pertanyaan 2:
Tadi disampaikan
bahwa untuk ikut lomba persiapan harus 1 tahun lebih supaya ruh kita ada.
Bagaimana menyiasati jika persiapan yang kita lakukan ternyata tidak sesuai
dengan tema lomba. Terima kasih.
Pasti akan muncul nerves dan mental down. Kalau judul yang kita buat
lolos masuk ke tahap selanjutnya untuk dipresentasikan di ajang lomba walupun
temanya salah. Hal ini pernah saya lihat (yang mengalami teman dari daerah
sumatra saya lupa nama beliau) saat lomba Forum Ilmiah Guru Tingkat Nasional
tahun 2013. Beliau salah tema, salah penelitian namun tetap bisa lolos ke
nasional) yang beliau lakukan adalah tetap menyampaikan materi presentasi
dengan mantap, fokus dan saat ditanya oleh juri temanya kok tidak sesuai dengan
tema lomba, beliau menjawab dengan tenang, dan fokus walaupun tidak juara),
namun intinya kita menguasai betul karya yang kita buat dan kita kerjakan dan
berusaha secara maksimal mempresentasikan pada ajang lomba tersebut.
Pertanyaan 3
Motivasi diri Bapk sangat kuat, bgmn dan apa resepnya
"resep dari ibu saya " Menang cacak kalah
cacak" dan juga dorongan dan motivasi yang kuat dari istri yang siap
mereviuw karya saya kebetulan istri satu jurusan di Teknologi pembelajaran.
kami bersinergi dengan baik.
Pertanyaan 4,
Untuk gupres ini berdasarkan ajuan pribadi
atau sudah ditunjuk oleh dinas pendidikan?
Untuk gupres saya mengikuti seleksi 2 kali tahun 2013 baru
juara 2 tingkat kabupaten, kemudian mengikuti kembali tahun 2015 yang diajukan oleh kepala sekolah untuk mengikuti
seleksi tingkat kabupaten karena pada tahun tersebut tidak ada guru di sekolah
saya yang mau (sebelumnya digilir pertahun sudah ditunjuk oleh KS 2 tahun
sebelum lomba gupres), sehingga KS saya meminta saya untuk maju di tahun 2015
dan alhamdullillah saya lebih siap dan lebih komplit dari tahun 2013 sehingga
bisa jadi juara 1 di kabupaten sampai juaran 1 nasional. Lawan di kabupaten th
2015 saya 22 orang guru, di propinsi 5 guru (di DIY hanya 5 Kabupaten) di Nasional
th 2015 ada 33 propinsi.
Pertanyaan 5:
Di luar konteks ini,
siapakah orang-orang paling berpengaruh di balik prestasi bapak?
Orang yang
berpengaruh pada keberhasilan saya :
1. Bapak-ibu
saya yang sudah mempercayai untuk belajar terus walaupun hampir gagal (DO),
2. Istri saya yang terus memotivasi dan
mereview penelitan dan karya saya,
3. Keluarga
besar sekolah saya dari KS, Guru dan siswa yang membebaskan saya untuk selalu
bereksprerimen dan berinovasi, dan dinas Dikpora baik propinsi maupun kabupaten yang memberi kesempatan kepada saya
untuk berbagi ilmu.
Pertanyaaan 6
Untuk ikut lomba
harus menyiapkan portofolio 8 th . Secara otomatis bapak memang sdh
menyiapkn waktu sangat panjang. Apa yg
membuat anda memilih mengikuti lomba dg hrs siapkn berkas selama 8 tahun.
Gupres sebenarnya bukan pilihan bu... namun itu semua merupakan
rekam jejak saya selama mengajar, berinovasi, dan juga melakukan penelitian.
Hal itu karena dorongan bapak ibu saya agar selalu disiplin untuk naik pangkat
setiap 2 tahun sekali dan saya pernah membantu ibu saya saat saya masih kuliah
pemberkasan ke IV b ibu, sehingga saya mengikuti jejak beliau untuk menyimpan
hampir semua arsip yang penting dan ternyata dapat dimanfaatkan di kemudian
hari tepatnya tahun 2013 dan 2015 bisa saya gunakan.
Pertanyaan 7:
Tentang karya tulis
ilmiah misalnya PTK... ketika saya ingin membuat PTK tentang metode
pembelajaran dan diterapkan ke siswa saya hasilnya selalu sesuai yang saya
harapkan sehingga saya merasa gagal.Akibatnya tdk mungkin dibuat laporan PTK.
saya lihat kebanyakan teman-teman jg data nilai siswa tdk ada yg asli. mohon
bantuan sarannya pak, apa yang harus saya lakukan untuk bisa mendapatkan data
asli seperti harapan saya?
Untuk PTK seharusnya yang benar adalah yang ibu lakukan
sesuai dengan apa adanya bukan dibuat-buat nilanya. sehingga ibu buat aja
laporannya sehingga bisa digunakan untuk dupak dan pengembangan diri.
Pertanyaan 8:
Apakah untuk mengikuti
seleksi gupres( memiliki buku dan karya sastra lain)dibutuhkan dalam
seleksi ?
Tidak , buku dan karya sastra hanya sebagian kecil dari
Karya ilmiah maupun publikasi ilmiah. Pada saat saya mengikuti seleksi gupres
tahun 2015 saya tidak mempunyai buku maupun karya sastra namun saya menggunakan
berbagai artikel yang saya tulis di blog saya di ciget.info, sedangkan untuk
hal yang menonjol yang memang kekuatan paling besar saya adalah di bidang TIK
dan karya saya yang paling banyak adalah media pembelajaran :http://ciget.info/wp-content/uploads/2016/04/3.pdf
Pertanyaan 9:
Alhmdulillaah, berkah
dari membuat buku ,saya kemarin( 2019) juga juara 1Gupres Tingkat Kabupaten.
Namun di Propinsi belum berhasil, karena termasuk persiapan belum maksimal. Yang saya tanyakan bagaimana cara membuat power point yang
baik? Berhubungan dengan materi nggih pak? Apakah power point satu halaman/
lembar?
Pertanyaan 10:
Bapak pernah menulis 9 tahun baru selesai..kenapa bisa
begitu ? Tolong bagi kisahnya..
Karya yang saya buat bersama istri ini berupa cerpen hanya
10 judul, namun cerpen ini mengisahkan perjalan anak saya yang pertama Muhammad
Yunus Baskara, dari kecil sampai besar setiap ada pertanyaan yang menggelitik
dan susah untuk dijawab oleh saya maupun istri akhirnya jadi cerpen dan itupun
butuh waktu yang lama dari bayi sampai dia berumur 10 tahun. sehingga karya
tersebut benar-benar saya jiwai dan saat presensi pada saat desiminasi tingkat
nasional bisa menjadi salah satu yang terbaik. karena penjiwaan dan penguasaan karya.
Pertanyaan 11
1) Sy mau bertanya terutama berkaitan dgn
Pembatik/DRB krn bapak jg sbg DRB Nasional..mhn dijelaskan tips2 agar bisa
menjadi pemenang DRB?
2) Tadi pak Sigit menjelaskan bhw utk
menjadi Gupres harus memberikan evaluasi diri..adakah contoh naskahnya pak?
Untuk menjadi DRB maka tip yang harus dilakukan adalah
dengan cara mengikuti seleksi Duta Rumah Belajar melalui web
simpatik.belajar.kemdikbud.go.id selanjutnya mengikuti seleksi tiap level dari
level 1 sampai level 4, dan jangan lupa kita tulis semua aktivitas dan kegiatan
kita saat mengikuti seleksi tiap level tersebut di web/ blog kita, selanjutnya
kita kita melakukan sosialisasi ke sekolah kita dan beberapa sekolah yang ada
di sekitar kita jangan lupa tetap di catat dan ditulis serta ada foto ataupun
video yang kita buat dan di publish di
web / blog. itu akan berguna saat kita terpilih menjadi DRB karena akan ada
seleksi kembali untuk memilih yang terbaik, terinovatif maupun terkreatif. saya
mendapatkan yang terinovatif pada saat itu karena semua kegiatan yang saya
lakukan tercatat dan bisa ditampilkan pada panitia seleksi DRB. untuk naskah
berpractice nanti saya upload berikan linknya
Pertanyaan 12:
Bagaimana cara
menghadapi pertanyaan dari juri yang tidak bisa kita prediksi?
"improvisasi pak" pertanyaan juri yang tidak kita
prediksi maka kita harus tetap tenang, dan fokus, serta berusaha menjawab
sebaik mungkin pertanyaan juri tersebut dengan jujur.
Tertarik dengan
cerita bapak, ternyata memang benar pepatah Kegagalan adalah sukses yang
tertunda. Kegagalan menjadi cambuk buat kita menjadi lebih semangat. Mohon maaf
🙏Ketika
bpk berhasil gurpres, jika ada biayanya, apakah dinas terkait membantu bapak
utk persiapan ke tingkat selanjutnya dalam hal pendanaan ? Ataukah biaya
sendiri ?
Semua biaya sendiri bu... tahun 2015 saat juara 1 kabuaten
tidak ada penghargaan dalam bentuk
rupiah. saya menerima penghargaan dalam bentuk plakat saja, dan diberi baju
batik, sementara saat di propinsi saat juara 1 dapat uang pembinaan 5 juta
itupun diterima tidak langsung sehingga saat kenasional masih tetap biaya
sendiri. .... namun saya sudah terbiasa lomba dengan biaya sendiri yang kita
butuhkan adalah surat ijin, maupun surat tugas dari atasan sehingga kita legal
untuk mengikuti kegiatan berbagai lomba.
Pertanyaan 14:
Apakah faktor
pendidikan sangat berpengaruh dalam penilaian gupres, karena th kemarin sy
mengikuti lomba gupres tingkat kabupaten
sy dpt juara 2 walaupun nilai sy
kata juri paling tinggi dibanding teman yg juara satu . Kata juri karena faktor
pendidikan , sy baru S1 sementara yg juara 1 pendidikannya S2 padahal kata juri
nilai ujian tulis, presentasi makalah nilainya di bawah saya, mohon
penjelasannya,
Tidak bu, pendidikan tidak terlalu berpengaruh pada gupres
walupun nilai untuk S1, S2, maupun S3 berbeda itu saat penilaian portofolio,
namun jika karya kita lebih baik dan lebih banyak, serta saat presentasi kita
lebih baik dari yang memiliki pendiidkan lebih tinggi, maka kita pun pasti akan
jadi juaranya. hal ini saya ketahui karena saya jari juri untuk seleksi gupres
di kabupaten gunungkidul dari tahun 2016-2018. namun beda dareah saya juga
tidak bisa menjawab bu mungkin ada subjektifitas berkaitan dengan pendidikan.
namun jika petunjuk peniliaan di pedoman gupres digunakan selisih pendidikan
hanya sedikit dan bisa dikejar dengan karya dan produk yang lain.
Pertanyaan 15:
Pernah mengikuti
Gupres Tingkat Provinsi (Juara 2) tahun 2019. Dari Juknis tahun 2018, 2019,
syarat portofolio yg dikumpulkan dan dinilai hanya 2 tahun terakhir, dan Best
Practise. Bapak, Bagaimana strategi kita, agar menghasilkan BP dalam kurun
waktu 1tahun ini..misalnya untuk maju kembali tahun berikutnya. Karena tema di
BP belum kita ketahui.Sejauh ini yang saya perhatikan dari lomba tersebut. Jika
kita dari SMK harus berkaitan erat dengan SMK. Bagaimana menurut bapak?
Pertanyaan 16
Menurut Bapak seberapa
greget sih guru guru sekarang untuk berkarya, berinovasi dan berprestasi?
Adakah peran KS untuk greget guru dlm hal tsb? Pengalaman Pak Sigit bagaimana?
Saat ini guru semakin banyak yang berkarya, beinovasi maupun
memiliki prestasi yang baik. dan menurut saya sendiri peran KS penting namun
yang lebih utama adalah diri kita
sendiri sejauh mana kita akan maju dan berkembang tentu hal itu dari diri kita
sendiri.
Kesimpulan:
Serta bagi para guru
pesan saya adalah teruslah belajar, berkolaborasi dan berbagi agar ilmu yang
dimiliki agar bisa dimanfaatkan oleh orang lain. Bekalilah muridmu sesuai
dunianya, karena mereka akan hidup di zaman mereka yang sangat berbeda dengan
zamanmu. dan jangan lupa Belajar dimana saja, kapan saja, dengan siapa saja ("Rumah Belajar")
Begitu banyak hal yang kita dapatkan hari ini dari jejak
inpirasi Bapak Sigit, Kuncinya adalah belajar dari kegagalan Fokus pada tujuan,
Kontrol diri jangan sampai kita hanya berfokus untuk menampilkna siapa “Aku”
yang akan menghalagi kita untuk berprestasi dan berbagi, Belajar..belajar…Dan
belajar…Dimana saja kapan saja dengan siapa Saja.